BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Rencana
Strategis Bisnis (RSB) adalah suatu dokumen perencanaan yang harus dibuat oleh
setiap organisasi yang mencari laba maupun yang nirlaba. UPTD Puskesmas
Wonorejo Wonorejo sebagai UPTD Puskesmas Wonorejo milik Pemerintah Kabupaten
Kediri juga harus memiliki RSB sebagai syarat agar bisa ditetapkan sebagai
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Lingkungan bisnis yang terus berubah
memerlukan pengelolaan perubahan yang dapat memetakan pengaruh kekuatan kekuatan
terhadap arah organisasi. Pemetaan kekuatan-kekuatan tersebut, akan dijadikan
bahan penyusunan dokumen perencanaan yang diharapkan benar benar mampu
menampung berbagai kepentingan dan pengetahuan antisipatif sebagai dasar
penetapan keputusan strategis dalam rangka pencapaian visi organisasi.
Dalam
upaya mewirausahakan UPTD Puskesmas Wonorejo maka perubahan UPTD Puskesmas
Wonorejo Wonorejo menjadi BLUD adalah sangat tepat. Fleksibilitas yang
diberikan akan menjadikan UPTD Puskesmas Wonorejo secara leluasa merencanakan
alokasi sumber daya, sesuai dengan perubahan kondisi UPTD Puskesmas Wonorejo
itu sendiri. Diharapkan UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo akan dapat tumbuh,
efisien dalam pengelolaan keuangan dan bahkan bersaing menjadi mandiri sesuai
dengan arah bisnis yang ditetapkan dalam dokumen RSB. Tentu saja dengan catatan
semua pihak berhak dan wajib berkomitmen agar dokumen perencanaan ini tidak
hanya sekadar dokumen kelengkapan administrasi saja
B.
Tujuan
Beberapa
tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan RSB di antaranya adalah:
1. Meningkatkan mutu pelayanan UPTD Puskesmas
Wonorejo
2. Tersedianya sistem adminstrasi dan pelaporan
UPTD Puskesmas Wonorejo yang baik.
3. Tersedianya sarana dan prasarana yang layak
dan cukup
4. Tersedianya pedoman alat pengendalian
organisasi terhadap penggunaan anggaran.
5. Untuk menyatukan langkah dan gerak serta
komitmen seluruh insan UPTD Puskesmas Wonorejo dalam meningkatkan kinerja
sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam
dokumen perencanaan.
C.
Pengertian dan Ruang Lingkup
Renstra
Strategis Bisnis (RSB) adalah dokumen yang mencerminkan adanya proses
berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan bisnis di bidang
penyediaan jasa layanan kesehatan dengan memanfaatkan sebanyak banyaknya
pengetahuan antisipatif, mengorganisasikannya untuk usaha usaha melaksanakan
keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik dalam rangka
meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder (pihak terkait) UPTD Puskesmas
Wonorejo.
RSB
memiliki kerangka waktu 5 tahun mulai tahun
2011 sampai dengan tahun 2015, yang akan dijabarkan ke dalam
masing-masing pusat pertanggungjawaban pada unit unit pelayanan yang ada.
D.
Konsep Dasar
Pengelolaan
keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis merupakan sebuah siklus yang
terus berlangsung dalam organisasi. Siklus tersebut diawali dengan aktivitas
perencanaan, pengukuran, evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan umpan
balik untuk perencanaan berikutnya. Pengelolaan pelayanan kesehatan pada UPTD
Puskesmas Wonorejo menuntut kecermatan, keakuratan dan kecepatan pengambilan
keputusan karena menyangkut kepentingan hidup-matinya pasien. Oleh karena itu
perencanaan UPTD Puskesmas Wonorejo memiliki fleksibilitas dan elastisitas
relatif tinggi yang mensyaratkan pemenuhan implementasi siklus tersebut dalam
pelaksanaan pengelolaan kinerjanya.
E.
Metodologi
RSB
disusun oleh suatu kelompok kerja dengan memanfaatkan dokumen dokumen yang
tersedia, pengamatan, dan wawancara. Kelompok Kerja tersebut terdiri dari
seluruh komponen yang memiliki kompetensi perencanaan. Seluruh isi materi RSB
telah ditelaah dan dibahas secara transparan dengan menggunakan kaidah kaidah
profesi yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari kelompok kerja yang
dibentuk dengan surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Nomor:
.............................., tanggal, ....... September 2014 Tim Penyusunan
Rencana Strategis Bisnis (RSB) tersebut
terdiri dari seluruh komponen UPTD
Puskesmas Wonorejo.
Penyusunan
RSB memperhatikan sejarah UPTD Puskesmas Wonorejo, aspek legal, lokasi dan isu
strategis yang sedang berkembang. Potensi yang dimiliki digali dari lingkungan
baik internal maupun eksternal, posisi UPTD Puskesmas Wonorejo dan
diidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilannya. Keinginan para pemangku
kepentingan diapresiasi menjadi arah bisnis atau mau dibawa ke mana organisasi UPTD
Puskesmas Wonorejo. Arah itu tercermin dalam visi, misi dan strategi. RSB
disusun dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard (BSC). BSC adalah alat
yang menyediakan bagi para pimpinan pengukuran secara komprehensif bagaimana
organisasi mencapai kemajuan lewat sasaran-sasaran strategisnya. Metode ini
secara komprehensif memandang pada empat perspektif meliputi :
1. Perspektif Pelanggan/stakeholder
2. Perspektif Proses Bisnis Internal
3. Perspektif Keuangan
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Setiap
perspektif yang ada harus menunjukkan cause-effect relationshipsehingga
masing-masing dapat dihubungkan dengan misi yang akan dicapai.Adapun kaitan
masing-masing perspektif dapat
dijelaskan sebagai berikut
1) Perspektif Pelanggan. Perspektif ini
menunjukkan seperti apa UPTD Puskesmas Wonorejo di mata pelanggan. Pelanggan mempunyai kemampuan
teknis melihat UPTD Puskesmas Wonorejo dari berbagai sisi: waktu, kualitas,
kinerja dan jasa, dan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk memperoleh pelayanan.
Dimensi kebutuhan pelanggan yang demikian pada akhirnya akan menentukan bagaimana perusahaan dilihat oleh pelanggan.
Semakin baik persepsi pelanggan, semakin baik pula nilai UPTD
Puskesmas Wonorejo di mata pelanggan.
2) Perspektif Proses Bisnis Internal. Ukuran
ini menunjukkan dalam proses pelayanan
seperti apa UPTD Puskesmas Wonorejo akan
lebih baik. Orientasi kepada pelanggan memang mutlak, akan tetapi permasalahan
bagi manajemen adalah bagaimana caranya menyiapkan kompetensi yang dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan.
3) Perspektif Keuangan. Perspektif ini
menunjukkan bagaimana UPTD Puskesmas Wonorejo dilihat oleh pemerintah daerah
baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang dalam mengelola
keuangan. UPTD Puskesmas Wonorejo bisa
defisit pada waktu tertentu, akan tetapi pemerintah daerah menyadari bahwa
setelah itu UPTD Puskesmas Wonorejo akan surplus. Semakin baik UPTD Puskesmas
Wonorejo di mata pemerintah daerah, semakin aman UPTD Puskesmas Wonorejo
memperoleh sumber pembiayaan.
4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
Perspektif ini menunjukkan bagaimana UPTD Puskesmas Wonorejo dapat bertahan dan
mampu berubah sesuai dengan tuntutan eksternal. Pendekatan ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari sistem pertanggungjawaban dengan menggunakan
Strategic Based Responsibility,yang berarti seluruh unit layanan yang ada di UPTD
Puskesmas Wonorejo Wonorejo diukur kinerja berdasarkan perspektif tersebut
BAB II
PROFIL UPTD PUSKESMAS WONOREJO WONOREJO
A. Sejarah UPTD Puskesmas Wonorejo
Wonorejo
UPTD
Puskesmas Wonorejo Wonorejo adalah UPTD Puskesmas Wonorejo yang terletak di
Desa Wonorejo Kecamatan Ngadiluwih .UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo didirikan
pada Tahun 1985 dan pada waktu berdirinya UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo
adalah berupa UPTD Puskesmas Wonorejo Pembantu dari wilayah kerja UPTD
Puskesmas Wonorejo Ngadiluwih, dan pada waktu itu UPTD Puskesmas Wonorejo
Ngadiluwih mempunyai wilayah kerja 16 desa
Namun
dengan seiringnya perkembangan Kabupaten Kediri , khusunya Kecamatan Ngadiluwih
pada tahun 1991 UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo ditingkatkan statusnya menjadi
UPTD Puskesmas Wonorejo Induk dengan wilayah kerja :
1. Desa Banjarejo
2. Desa Mangunrejo
3. Desa Wonorejo
4. Desa Bedug
5. Desa Badal P
6. Desa Rembang
7. Desa Rembangkepuh
8. Desa Slumbung
9. Desa Dukuh
Dalam
menjalankan peran dan fungsi sebagai UPTD Puskesmas Wonorejo Induk,UPTD
Puskesmas Wonorejo Wonorejo mempunyai tiga UPTD Puskesmas Wonorejo Pembantu
Yaitu :
1. Pustu Bedug (didirikan Tahun )
2. Pustu Mangunrejo ( didirikan Tahun )
3. Pustu Dukuh (didirikan )
:
.
PIMPINAN
Dalam
menjalankan kegiatan Manajemen di UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo telah
beberapa kali berganti pemimpin Adapun pemimpin tersebut adalah :
a. Dr. Ugro Seno Tahun 1991 s/d 1995
b. drg Luluk Tahun 1995 s/d 1998
c. dr
Parno Tahun 1998 s/d 2000
d. drg. Jopie Tahun 2000 s/d 2008
d.
dr. Heri Hartono Tahun 2008 s/d Sekarang
UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo didirikan
diatas tanah seluas ...... m2 dengan luas bangunan....... Sarana yang tersedia
meliputi fasilitas sarana pelayanan langsung (medis dan keperawatan) dengan
tidak langsung (penunjang medis)Kegiatan yang direncanakan adalah kegiatan
upaya kesehatan wajib yaitu upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya tingkat tinggi untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Upaya
kesehatan wajib ini harus di selenggarakan oleh UPTD Puskesmas Wonorejo
Wonorejo yaitu
1. Upaya Promosi Kesehatan ( penyebarluasan
informasi kesehatan )
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta KB
4. Upaya perbaikan gizi masyarakat
5. Upaya pencegahan dan pembrantasan
penyakit menular
6. Upaya pengobatan (BP Umum, BP Gigi dan
KIA)
Selain
dari upaya wajib juga ada upaya kesehatan pengembang yaitu :
1. Kesehatan Jiwa
2. Kesehatan mata dan pencegahan kebutaan
3. Kesehatan telinga dan pencergahan
ketulian
4. Kesehatan Usia Lanjut
5. Kesehatan Kerja
6. Kesehatan Olah Raga
7. Kesehatan Matra
8. Pembinaan pengobatan tradisional
9. Penyuluhan obat
Adapun
kegiatannya dilaksanakan didalam maupun di luar gedung UPTD Puskesmas Wonorejo.
B. PROFIL
WILAYAH
Organisasi
UPTD Puskesmas Wonorejo ini diselenggarakan berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Kediri tentang pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja lembaga
teknis daerah Kabupaten Kediri
Sebagai
UPTD Puskesmas Wonorejo besarnya tarif pelayanan mengacu pada Peraturan Daerah
Nomor .......................tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan.di UPTD
Puskesmas Wonorejo Kabupaten Kediri.
1. Lokasi Bisnis
UPTD
Puskesmas Wonorejo Wonorejo terletak di Desa Wonorejo kecamatan ngadiluwih Lalu
lintas utama di daerah tersebut terdapat di jalan Kolak - Ngadiluwih yang
terletak di dekat UPTD Puskesmas Wonorejo. Yang merupakan lalu lintas 2 arah
yaitu dari utara (dari Kediri ) ke
selatan ( arah Tulungagung ) dan sebaliknya,dengan intensitas pemakaian
tinggi.\
LUAS WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
WONOREJO WONOREJO
Pada
tahun 2014 ini jumlah penduduk diwilayah kerja UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo
35.307 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 2.268 KK.
2.
Isu isu Strategis Pelayanan UPTD Puskesmas Wonorejo
Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kediri berdasarkan data BPS Kabupaten
Kediri tahun 2013 sebesar 75,7% . Untuk menaikkan IPM sebagai
indikator keberhasilan pembangunan kesejahteraan rakyat, Pemerintah kabupaten
Kediri bertekat membenahi kebijakan maupun program-program di bidang kesehatan.
Salah satunya dengan meningkatkan pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas
Wonorejo dengan menerapkan UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo dari PPK Non BLUD
bertahap menjadi PPK BLUD (Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah)
Penuh pada tahun 2014. Namun usaha itu juga tidak lepas dari peran serta
masyarakat dan pemerintah daerah sebagai pemilik UPTD Puskesmas Wonorejo.
Peran
pihak swasta dalam pelayanan kesehatan sangat penting. Klinik swasta di samping
sebagai mitra bagi pemerintah daerah sekaligus juga sebagai pesaing bagi
pemerintah daerah. Apabila prestasi UPTD Puskesmas Wonorejo pemerintah sampai
di bawah klinik swasta, maka hal itu menunjukkan UPTD Puskesmas Wonorejo kurang
berhasil dalam menjalankan misinya.
Usaha
UPTD Puskesmas Wonorejo akan semakin ketat dalam persaingan, bukan hanya pelaku
usaha nasional tapi juga asing akan berebut pasar di Indonesia. Persaingan ini
tentu saja bukan sekedar mengenai jumlah pelaku usaha yang akan masuk, namun
juga tentang kemajuan teknologi, kualitas SDM hingga strategi pemasaran yang
akan dipertarungkan untuk memperebutkan pasar potensial masyarakat kelas
ekonomi menengah ke atas.
Pendapatan
fungsional yang terus meningkat belum diimbangi dengan pengelolaan keuangan
yang profesional. Selain itu, pola tarif pelayanan yang belum memperhitungkan
biaya satuan (unit cost) menyebabkan pelayanan kurang optimal
C. PROFIL
UPTD PUSKESMAS WONOREJO
D. ORGANISASI
DAN SDM ( di isi oleh tata kelola
!!)
Saat ini tengah dilakukan berbagai
upaya penyempurnaan fungsi manajemen; Penyempurnaan Sistem pengelolaan aset;
pengembangan kompetensi dan pembinaan karir; Penyempurnaan Sistem Reward and
punishment; Pengembangan SDM diprioritaskan
pada pendidikan SDM yang mempunyai daya ungkit yang signifikan terhadap
kemajuan Puskesmas berdasarkan prestasi, kompetensi & kontribusi terhadap
puskesmas serta pengembangan/pendidikan yang mengutamakan pelayanan, maka
berbagai kegiatan manajemen umum, diantaranya meningkatkan kinerja manajemen
operasional dengan mewujudkan indikator kinerja serta menyempurnakan sistem
informasi manajemen; sistem pengelolaan keuangan dan akuntansi serta mengembangkan
sistem monitoring dan evaluasi.
Komposisi
ketenagaan berdasarkan latar belakang pendidikan di Puskesmas Wonorejo tahun
2013 adalah sebagai berikut
DATA : KEPEGAWAIAN PUSKESMAS WONOREJO
|
|
|
|
|
|
|
Nama
|
Pendidikan
|
Jabatan/ Program
|
||
|
1
|
Drg. Heri Hartono
|
Fak. Kedokteran Gigi
|
Ka. UPTD
|
|
|
2
|
Evanti DP. Sos
|
Sarjana Sosial
|
Ka.Sub.Bag.T.Usaha
|
|
|
3
|
Amir Mahmud.S sos
|
Sarjana Sosial
|
Bendahara Umum
|
|
|
4
|
Dr, Daru F
|
Fak. Kedokteran Umum
|
Dokter Umum
|
|
|
5
|
Imam Amali
|
SMF
|
Pengelola Obat
|
|
|
6
|
Pujiono
|
D1 Gizi
|
SP2TP
|
|
|
7
|
Setyo Budi, SKM
|
Sarjana Kes.Mas
|
Pelaksana Kesling
|
|
|
P2B2
|
||||
|
Promkes
|
||||
|
8
|
Lilis Hernawati
,Amd.Kes.Gigi
|
D3. Kes. Gigi
|
Perawat Gigi
|
|
|
Restribusi
|
||||
|
9
|
Widarti, Amd.Keb
|
D3. Kebidanan
|
Bidan Pusk. Induk
|
|
|
10
|
Sulistin, Amd.Keb
|
D3. Kebidanan
|
Bidan Pusk. Induk
|
|
|
11
|
Nanang , Amd.Kep
|
D3. Keperawatan
|
Perawat
|
|
|
UKS
|
||||
|
12
|
Ulfah, Amd.kep
|
D3 Kebidanan
|
Bidan Desa Rembang
|
|
|
13
|
Rina N. Amd.Kep
|
D3. Kebidanan
|
Bidan Desa Badal Pandean
|
|
|
Petugas Gizi
|
||||
|
14
|
Nanik Y , Amd.Kep
|
D3. Kebidanan
|
Koordinator Bidan
|
|
|
Bidan Desa Banjarejo
|
||||
|
15
|
Ika Dian N, SST
|
D IV Kebidanan
|
Bendahara BOK
|
|
|
Bidan Desa Rembangkepuh
|
||||
|
16
|
Ika Farida
|
D3 Kebidanan
|
Bidan Desa Wonorejo
|
|
|
17
|
Luluk F Amd.Keb
|
D3 Kebidanan
|
Bidan Desa Slumbung
|
|
|
Bendahara BPJS
|
|
Pustu Mangunrejojo
|
||||
|
No
|
Nama
|
Pendidikan
|
Jabatan/Program
|
|
|
1
|
Emy Ismiaty, SST
|
D IV Kebidanan
|
Bidan Pustu
|
|
|
Petugas Gizi
|
||||
|
2
|
Erna A , Amd.Kep
|
D3 Keperawatan
|
Perawat
|
|
|
Petugas Kusta - HIV
|
||||
|
3
|
Toni H
|
Staff
|
Pengelola obat
|
|
DATA
PUSTU BEDUG
|
No
|
Nama
|
Pendidikan
|
Jabatan / Program
|
|
|
1
|
Eny Supriati, Amd Kep
|
D3 Kebidanan
|
Bidan Pustu
|
|
|
2
|
Mey M, AmdKep
|
D3 Kebidanan
|
Bidan Pustu
|
|
|
Pengelola Obat
|
||||
|
|
|
|
|
DATA PUSTU DUKUH
|
No
|
Nama
|
Pendidikan
|
Jabatan / Program
|
|
|
1
|
Aminurti, Amd Keb
|
D3. Kebidanan
|
Bidan Pustu
|
|
|
2
|
Siti Fatimah, Amd Keb
|
D3 Kebidanan
|
Bidan Pustu
|
|
|
3
|
Nana , Amd.Kep
|
D3 Keperawatan
|
Perawat
|
|
|
Surveylans
|
||||
Dari
data diatas proporsi terbesar adalah lulusan DIII kesehatan sebesar 33% dan
terkecil adalah Sarjana sebesar 6% yaitu dokter gigi maupun umum
Sedangkan Komposisi ketenagaan
berdasarkan jenis ketenagaan saat ini 90 % tenaga di Puskesmas adalah PNS.
Kebijakan
kegiatan pengembangan SDM didasarkan pada peningkatan kualitas SDM sesuai
standar kompetensi, kebutuhan Puskesmas
sehingga memiliki daya ungkit yang besar dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Dari alokasi biaya pengembangan SDM, sampai akhir tahun 2013
Puskesmas Wonorejo telah memberikan
kesempatan peningkatan pendidikan berbagai jenis ketenagaan diantaranya tenaga
perawat, tenaga medis, tenaga non medis, dan tenaga kesehatan lainnya
E. KINERJA
3 TAHUN TERAKHIR
FAKTOR-FAKTOR
KUNCI 2011 2012 2013
I.
|
FAKTOR-FAKTOR KUNCI
|
2011
|
2012
|
1013
|
2014
|
||
|
I.
|
PERSPEKTIF KEUANGAN
|
|
|
|
|
|
|
|
a.
|
Perkembangan Pertumbuhan
Pendapatan (SGR)
|
53%
|
42%
|
13 %
|
666%
|
|
|
b.
|
Perkembangan Cost Recovery
Ratio (CRR)
|
140%
|
6,7%
|
6.5%
|
122,3%
|
|
|
c.
|
Perkembangan tingkat
kemandirian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
II.
|
PERSPEKTIF PELANGGAN
|
|
|
|
|
|
|
|
a.
|
Kunjungan pasien:
|
|
|
|
|
|
|
|
- Total kunjungan pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
- Pasien Baru
|
|
|
|
|
|
|
|
> Umum
|
|
|
|
|
|
|
|
> Asuransi
|
|
|
|
|
|
|
|
- Pasien Lama
|
|
|
|
|
|
|
|
> Umum
|
|
|
|
|
|
|
|
> Asuransi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b.
|
Kepuasan Pelanggan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
III.
|
PERSPEKTIF PROSES
PELAYANAN INTERNAL
|
|
|
|
|
|
|
|
a.
|
Quality of place
|
|
|
|
|
|
|
|
- BOR
|
|
|
|
|
|
|
|
- BTO
|
|
|
|
|
|
|
|
- Turn over interval (TOI)
|
|
|
|
|
|
|
|
- ALOS
|
|
|
|
|
|
|
b.
|
Quality of sevices
|
|
|
|
|
|
|
|
- CDR)
|
|
|
|
|
|
|
|
- CBR
|
|
|
|
|
|
|
|
- Angka Kematian
bayi
|
|
|
|
|
|
|
|
- Angka Kematian
Ibu
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c
|
Waktu Tanggap Pelayanan Dokter Di Gawat Darurat
|
|
|
|
|
|
|
d
|
Kepatuhan Hand
Hygiene
|
|
|
|
|
|
|
e
|
Waktu Tunggu Rawat
Jalan
|
|
|
|
|
|
|
f
|
Penegakan Diagnosis
Tuberculosis
|
|
|
|
|
|
|
g
|
Pasien Rawat Jalan TB yang ditangani dengan Strategi DOTS
|
|
|
|
|
|
|
h
|
Peresepan Obat
Sesuai Formularium Nasional
|
|
|
|
|
|
|
i
|
Tidak Adanya
Kejadian Pasien Jatuh
|
|
|
|
|
|
|
j
|
Kejadian Pulang
sebelum dinyatakan sembuh
|
|
|
|
|
|
|
k
|
Kematian Pasien
> 48 Jam
|
|
|
|
|
|
|
l
|
Kejadian Kematian
Ibu Karena Persalinan
|
|
|
|
|
|
|
m
|
Tidak Adanya Kejadian Tertukar Spesimen Pemeriksaan Laboratorium
|
|
|
|
|
|
|
n
|
Kemampuan Memeriksa
HIV-AIDS
|
|
|
|
|
|
|
o
|
Kemampuan Memeriksa Mikroskopis Tuberculosis Paru
|
|
|
|
|
|
|
p
|
Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
|
|
|
|
|
|
|
q
|
Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Baku Mutu Eksternal
|
|
|
|
|
|
|
r
|
Waktu Tunggu
Pelayanan Obat Jadi
|
|
|
|
|
|
|
s
|
Waktu Tunggu
Pelayanan Obat Racikan
|
|
|
|
|
|
|
t
|
Tidak Adanya Biaya Tambahan Yang Ditagihkan Pada Keluarga Miskin
|
|
|
|
|
|
|
u
|
Pasien Keluarga
Miskin Yang Dilayani
|
|
|
|
|
|
|
v
|
Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan
|
|
|
|
|
|
|
w
|
Kelengkapan Informed Concent Setelah Mendapatkan Informasi Yang Jelas
|
|
|
|
|
|
|
x
|
Kecepatan
Memberikan Pelayanan Ambulance
|
|
|
|
|
|
|
y
|
Waktu Tanggap Memberikan Pelayanan Ambulance kepada masyarakat yang
memerlukan
|
|
|
|
|
|
|
z
|
Ketepatan Waktu Penyediaan Linen Untuk Ruang Rawat Inap Dan Ruang
Pelayanan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
IV.
|
PERSPEKTIF PEMBELAJARAN &
PERTUMBUHAN
|
|
|
|
|
|
|
|
a.
|
Ketersediaan SDM
|
|
|
|
|
|
|
b.
|
Pengembangan
SDM (Jumlah DIKLAT / Jumlah Pegawai)
|
|
|
|
|
|
|
c.
|
Komitmen SDM (Tingkat
kehadiran)
|
|
|
|
|
|
|
d.
|
Ketersediaan Sarana dan
prasarana
|
|
|
|
|
|
|
|
- Peralatan medis
|
|
|
|
|
|
|
||||||
|
|
|
- Gedung pelayanan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB
III
PERNYATAAN
VISI DAN MISI
A. VISI
“
Terwujudnya Masyarakat yang Sehat dan Sejahtera di Wilayah Kerja UPTD PUSKESMAS WONOREJO WONOREJO Tahun 2020 “
B. MISI
1. Menyelenggarakan Pembangunan yang
berwawasan Kesehatan
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dengan berorientasi pada kepuasan pasien.
3. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi
keluarga dan masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan mutu,
pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan.
5. Memelihara dan meningkatkan kesehatan
individu, keluarga kelompok dan masyarakat beserta lingkungannya.
6.
Menerapkan system manajemen yang professional, transparan dan akuntable.
7.
Menbangun UPTD Puskesmas Wonorejo dengan konsep nyaman, aman dan homy
8.
Meningkatkan sumber daya manusia.
9.
Menggalang kemitraan dengan semua pihak dan pemberdayaan masyarakat untuk hidup
sehat dan produktif.
A.
Nilai-nilai
(value)
UPTD UPTD Puskesmas Wonorejo
Wonorejo telah membangun budaya kerja yang harus dihayati dan dilaksanakan oleh
setiap insan UPTD Puskesmas Wonorejo agar pelayanan kesehatan yang
dilakukan dapat memuaskan pasien
(konsumen).
Budaya
kerja UPTD Puskesmas Wonorejo dapat dilaksanakan dengan memegang nilai-nilai
dasar sebagai acuan bagi UPTD Puskesmas
Wonorejo dalam berperilaku yang menunjang tercapainya Visi dan Misi. Nilai
dasar tersebut, nantinya diharapkan dapat menjadi budaya organisasi. Nilai
dasar tersebut adalah :
1. Kejujuran
Sebagai
insan yang beriman insan UPTD UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo selalu menjaga
kejujuran dalam bertindak, kerja keras, disiplin, berkomitmen, dan mendahulukan
kepentingan organisasi.
2. Profesionalisme
Keyakinan terhadap tatanan dalam memberikan
pelayanan yang berlandaskan pada kaidah ilmiah dan kaidah profesi serta
tidak bertentangan dengan norma–norma yang berlaku di masyarakat, dengan
ciri-ciri : bertanggung jawab, inovatif, kreatif, dan optimis.
3. Keterbukaan,
Terbuka dalam memberikan informasi pelayanan,
serta siap menerima kritik dan saran pelanggan agar pelayanan kesehatan yang
diberikan selalu tercipta perbaikan demi kepuasan pasien.
4. Ramah dan Santun
Dalam memberikan
pelayanan insan UPTD UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo selalu penuh
empati, berpikir positif, dan ikhlas serta berprinsip pada Senyum,
Sapa dan Salam
BAB
IV
STRATEGI
A.
Analisis
Lingkungan Bisnis
1. Posisi UPTD Puskesmas Wonorejo
Atas dasar hasil analisa lingkungan internal dan
eksternal menunjukkan posisi UPTD
Puskesmas Wonorejo pada kuadran I
(ini adalah contoh, nantinya agar disesuaikan dengan posisi masing2
UPTD Puskesmas Wonorejo)
|
S = 2,65
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
|
|
KUADRAN I
|
||||||||||
|
|
||||||||||
|
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
|
T = 0.63
|
|
|
|
|
|
|
|
O = 2.07
|
|
O = 2.63
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
|
W = 0.56
|
|||||||||||
2. Simpulan Hasil Analisis SWOT
Dari hasil analisa SWOT
menunjukkan persepsi .pelanggan.
terhadap UPTD UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo masih relatif baik. Kondisi terebut karena tingginya cakupan
pelayanan kesehatan yang dapat diberikan UPTD Puskesmas Wonorejo kepada
masyarakat, dan adanya komitmen pegawai sebagai insan UPTD Puskesmas Wonorejo.
Di lain pihak posisi UPTD Puskesmas Wonorejo sebagai sarana pelayanan kesehatan
Pemerintah pada umumnya, memiliki kekuatan dalam pengembangan infrastruktur dan
penetapan tarif yang sangat kompetitif yang memungkinkan UPTD Puskesmas
Wonorejo mampu bertahan dan melakukan inovasi-inovasi sejalan dengan
perkembangan ilmu kedokteran klinik dan perkembangan jenis penyakit. Faktor
kunci keberhasilan dapat diuraikan sebagai berikut :
|
Faktor Internal
|
Kekuatan ( S )
|
Kelemahan ( W )
|
|
|
1. Sistem manjemen yang berlaku
|
1. Keterbatasan tenaga perawat
dan dokter
|
|
2. Komitmen pimpinan
|
||
|
|
2. Keterbatasan pengalaman
petugas
|
|
|
Faktor Eksternal
|
|
|
|
Peluang ( O )
|
SO
|
WO
|
|
1. Jarak kompetitor jauh
|
1. Peningkatan kualitas layanan dengan
mengoptimalkan sistim manajemen yang berlaku untuk memanfaatkan peluang
jauhnya rumah sakit kompetitor
|
1.
Megoptimalkan ketenagaan yang ada (perawat dan dokter) untuk meningkatkan
mutu layanan dalam memanfaatkan
peluang
|
|
2. Dukungan kebijakan daerah
|
1. Bermodalkan komitmen pimpinan
meningkatkan kualitas layanan dengan
mengoptimalkan dukungan pemerintah daerah melalui kebijakan layanan yang
kondusif .
|
1. Dengan memanfaatkan dukungan
kebijakan daerah untuk meningkatkan kompetensi petugas untuk mewujudkan
layanan yang bermutu.
|
|
Ancaman ( T )
|
ST
|
WT
|
|
3. Terbatasnya jumlah Dokter
|
1. Dengan mengoptimalkan sistem
manajemen mutu yang ada (ISO, Akreditasi dan Yanblik) untuk meningkatkan
komitmen kinerja dokter dalam mewujudkan layanan bermutu
|
1. Mengupayakan ketersediaan
tenaga keperawatan dan medik dalam jumlah memadai serta meningkatkan kinerja
tenaga layanan terutama dokter
|
|
4. Perkembangan kesadaran
masyarakat tentang hokum
|
1. Melalui kuatnya komitment
pimpinan bertekad mewujudkan layanan kesehatan yg bertanggung jawab sesuai
harapan masyarakat berdasar peraturan dan perundangan berlaku.
|
1.Meningkatkan kompetensi tenaga
pelayanan dalam upaya menciptakan layanan bertanggung jawab sesuai peraturan
dan perundangan yg berlaku
|
B.
Sasaran
dan inisiatif Strategik
Inisiatif Strategis dituangkan dalam bentuk
kebijakan-kebijakan manajemen untuk mewujudkan Visi dan Misi Organisasi.
1.
Kebijakan Dasar
1) Penyelenggaraan manajemen UPTD Puskesmas
Wonorejo yang akuntabel.
2) Pengembangan sistem kerja sama UPTD
Puskesmas Wonorejo dengan pihak
ketiga
3) Penyelenggaraan pelayananan kesehatan yang aman, tepat,
informati, hemat mutu dan manusiawi.
4) Penyediaan SDM yang berkualitas dalam jumlah yang cukup
untuk pencapaian mutu pelayanan.
5) Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu dan
sesuai kebutuhan masyarakat.
6) Penyediaan sarana dan prasarana UPTD
Puskesmas Wonorejo dalam kondisi baik
dan jumlah cukup
7) Penataan kelembagaan (struktur dan sistem)
- Sasaran Strategis
Untuk
mencapai visi UPTD Puskesmas Wonorejo, dirumuskan formulasi strategis yang
lebih konkret, tajam dan terukur berupa sasaran strategis (Strategic Objective) dalam kurun waktu tahun 2015 – 2019. Sasaran adalah rumusan
hasil yang hendak dicapai dalam kurun waktu
masa Rencana Strategi Bisnis.
Sasaran strategis tersebut disusun
berdasarkan empat perspektif, sebagai berikut : (Agar
Disesuaikan dengan sasaran dan indikator yang telah ditetapkan)
1) Perspektif Pelanggan
|
NO
|
URAIAN TUJUAN / SASARAN
|
INDIKATOR KINERJA
|
TARGET
TAHUN KE LIMA (2019)
|
|
1
|
Meningkatnya
jumlah kunjungan pasien
|
1. %
Peningkatan cakupan Kunjungan Pasien Rawat Jalan rata rata per tahun
|
%
|
|
2. % Peningkatan cakupan Hari Rawat
Inap rata rata per tahun
|
%
|
||
|
|
|
||
|
|
|
||
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
2
|
Meningkatnya
layanan kesehatan yang terjangkau diseluruh lapisan masyarakat
|
1.
%
Cakupan pelayanan maskin terhadap kapasitas kelas III
|
|
|
|
|
2.% Cakupan Pelayanan Pasien Miskin
dibanding jumlah pelayanan
|
|
2)
Perspektif Proses Bisnis Internal
|
NO
|
URAIAN
TUJUAN / SASARAN
|
INDIKATOR
KINERJA
|
TARGET
TAHUN KE LIMA (2019)
|
|
1
|
Meningkatnya
mutu pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
|
Quality of Place
|
|
|
1. BOR
|
60-85%
|
||
|
2. BTO
|
40 – 50
kali
|
||
|
3. TOI
|
1-3 hari
|
||
|
Quality of Services
|
|
||
|
4. CDR
|
|
||
|
5. CBR
|
|
||
|
6. ALOS
|
6 – 9
hari
|
||
|
7. Angka Kematian Ibu melahirkan
|
|
||
|
8.
Angka Kematian Bayi
|
|
||
|
9. Terpenuhinya Standar Mutu Pelayanan
|
Sesuai standar Pelayanan Minimal UKP
dan UKM
|
3)
Perspektif
Pertumbuhan dan Pembelajaran
|
NO.
|
URAIAN
TUJUAN / SASARAN
|
INDIKATOR
KINERJA
|
TARGET
TAHUN KE LIMA (2019)
|
|
1
|
Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM
|
1. Cakupan minimal ketersediaan SDM (tenaga medis, perawat
dan perawat non medis)
|
100 %
|
|
2. % tenaga medis, perawat dan perawat non medis yang
mengikuti Diklat
|
100 %
|
||
|
2.
|
Meningkatnya
Layanan Manajemen UPTD Puskesmas Wonorejo
|
unit pelayanan dan
manajemen memiliki Prosedur Mutu (PM) dan Instruksi Kerja (IK)
|
100%
|
|
unit pelayanan dan
manajemen menerapkan Prosedur Mutu (PM) dan Instruksi Kerja (IK)
|
100%
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
||
|
3
|
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
|
1. Cakupan minimal penyediaan peralatan pelayanan
|
%
|
|
2.
Cakupan minimal ketersediaan ruangan
|
%
|
||
|
3. Cakupan minimal kelayakan peralatan pelayanan pada
Raja, Ranap & penunjang medis
-% peralatan yang dikalibrasi
-% peralatan kondisi baik
|
100 %
90 %
|
4)
Perspektif
Keuangan
|
NO
|
URAIAN
TUJUAN / SASARAN
|
INDIKATOR
KINERJA
|
TARGET
TAHUN KE LIMA (2019)
|
|
1
|
Meningkatnya Kemampuan
Pembiayaan
Operasional UPTD
Puskesmas Wonorejo
|
SGR
Rata rata per tahun
|
%
|
|
|
|
. CRR
|
%
|
|
Tingkat kemandirian
|
%
|
||
|
|
|
|
|
BAB
V
PROGRAM
UPTD PUSKESMAS WONOREJO
A.
Program
1. PROGRAM KERJA
Penetapan Program Kerja merupakan bagian dari tahap
formulasi strategi dalam upaya pencapaian arah bisnis UPTD
Puskesmas Wonorejo yang telah
ditetapkan pada Bab IV. Adapun secara
sistematis program-program kerja diarahkan pada pencapaian keberhasilan yang
mendukung sasaran strategis sebagai berikut :
|
Indikator Kinerja
|
Target Kinerja
|
|
Kunjungan ibu hamil K-4
|
95%
|
|
Komplikasi kebidanan yang ditangani
|
80%
|
|
Pertolongan persalinan oleh tenaga Kesehatan
|
90%
|
|
Pelayanan nifas
|
90%
|
|
Neonatus dengan komplikasi yang ditangani
|
80%
|
|
Kunjungan bayi
|
90%
|
|
atau kelurahan
Universal Child Immunization (UCI)
|
100%
|
|
Pelayanan anak balita
|
100%
|
|
Balita gizi buruk mendapat perawatan
|
100%
|
|
Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga
miskin
|
100%
|
|
Balita gizi buruk mendapat perawatan
|
100%
|
|
Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
|
80%
|
|
Peserta KB aktif
|
70%
|
|
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit, meliputi penyakit
|
<15 per 100.000 pend/th
|
|
Acute Flaccid
Paralysis (AFP)
|
|
|
Penderita pneumonia
balita
|
100%
|
|
Pasien baru TB BTA positif
|
85%
|
|
Penderita DBD yg ditangani
|
100%
|
|
Pelayanan kesehatan rujukan
|
100%
|
|
Desa/ kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 jam
|
100%
|
|
Promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat: Cakupan desa siaga aktif
|
100%
|
Program-program kerja tersebut
ditujukan pada pencapaian sasaran-sasaran pada masing-masing perspektif sebagai
berikut :
1.1
Perspektif Pelanggan
Program kerja
dalam perspektif ini merupakan upaya-upaya peningkatan kepuasan pelanggan baik
di bidang pelayanan medis dan pelayanan
non medis. Dimensi mutu layanan perspektif pelanggan didasarkan pada pemahaman
publik terhadap UPTD Puskesmas Wonorejo yang tidak
secara langsung berkorelasi dengan spesifikasi teknis pelayanan kedokteran
klinik.
Program kerja
yang dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran meningkatnya jumlah kunjungan
pasien adalah Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan dengan pagu indikatif dan penanggungjawab
program sebagai berikut:
|
NO.
|
PROGRAM
|
PAGU
INDIKATIF (Rp)
|
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
|
|
1
|
Promosi
Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
|
|
|
|
2
|
|
|
|
1.2
Perspektif Proses Bisnis Internal
Program-program
kerja dalam perspektif ini, diarahkan pada upaya pemenuhan
mutu layanan kesehatan yang berorientasi pada patient safety. Dimensi mutu pelayanan didasarkan pemahaman provider
kesehatan yang bersifat teknis. Disamping itu, pada perspektif ini dilengkapi
dengan program kerja yang menunjang
efisiensi, efektifitas dan kelancaran pelayanan kesehatan.
Program kerja
pada perspektif bisnis internal ini meliputi Program Upaya Kesehatan
Masyarakat, Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, dan Program standarisasi
pelayanan kesehatan, Pagu indikatif dan penanggung jawab kedua program
dimaksud sebagai berikut :
|
NO.
|
PROGRAM
|
PAGU
INDIKATIF (Rp)
|
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
|
|
1.
|
Upaya Kesehatan Masyarakat
|
|
|
|
|
|
|
|
1.3 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Program-program
kerja pada perspektif ini diarahkan pada upaya peningkatan pertumbuhan rumah
sakit baik dari sisi aktiva/aset berwujud maupun tak berwujud. Aktiva/aset
berwujud merupakan infrastruktur yang mendukung pelayanan kesehatan sedangkan
aktiva/aset tak berwujud berupa human
capital (Comitment & Capabilty),
organization culture, dan organization goodwill. Mengingat posisi UPTD Puskesmas Wonorejo pada kuadran I
maka program kerja pada perspektif ini cukup siknifikan dibandingkan program
kerja pada perspektif lainnya karena dengan pertumbuhan UPTD Puskesmas Wonorejo
diharapkan mampu mempercepat proses transformasi yang mengarah pada pembaruan
manajemen sesuai dengan kaidah-kaidah praktik bisnis yang sehat.
Terdapat ......
program kerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran , pagu
indikatif dan penanggung jawab kelima program tersebut di atas sebagai berikut
:
|
NO.
|
PROGRAM
|
PAGU INDIKATIF (Rp)
|
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
|
|
1.
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
5. |
|
|
|
6. |
|
|
|
1.4 Perspektif Keuangan
Program-program
kerja dalam perspektif ini merupakan ukuran finansial yang sangat penting dalam
memberikan ringkasan konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil. Ukuran
kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi rumah sakit, implementasi
dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan
pendapatan. Tujuan finansial biasanya berhubungan dengan profitabilitas
(keuntungan) atau mungkin berupa kenaikan pendapatan dari kunjungan pasien.
Terdapat ...... program
kerja pada perspektif keuangan yaitu .......................... Program
ini merupakan upaya pencapaian sasaran peningkatan pendapatan rumah sakit dan
terwujudnya pengendalian biaya, dengan pagu indikatif selama lima tahun dan
penanggung jawab program sebagai berikut
:
|
NO.
|
PROGRAM
|
PAGU
INDIKATIF (Rp)
|
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
|
|
1
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
B. Rencana Investasi
Untuk memenuhi kelengkapan
peralatan kantor dan medis serta pengembangan UPTD Puskesmas Wonorejo
................ lima tahun ke depan maka dibutuhkan jumlah dana investasi
sebesar Rp ................ Dengan rincian sebagai berikut :
|
No.
|
Sumber Dana
|
Alat Kesehatan
|
Peralatan Kantor
|
Bangunan
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
APBD
|
||||
|
2
|
DAK
|
||||
|
3
|
APBD TK.I
|
||||
|
4
|
APBN
|
||||
|
|
Jumlah
|
C.
Rencana
Pembiayaan 5 Tahun
Program-program kerja yang diarahkan pada pencapaian
tujuan dan sasaran strategis didukung dengan kerangka pembiayaan, meliputi proyeksi pembiayaan belanja operasional dan
belanja modal.
Dalam jangka menengah diperlukan pembiayaan UPTD
Puskesmas Wonorejo sebesar Rp
........................ , terinci sebagai berikut :
Menurut jenis belanja :
- belanja operasional
:
Ø belanja program Rp
......................
Ø
belanja
non program
Rp ......................
Jumlah Operasional Rp ...........................
-
belanja
modal Rp ........................
Jumlah Rp ...........................
Menurut sumber pembiayaan/jenis
dana :
-
APBD
Kabupaten Kediri :
Ø pendapatan fungsional UPTD Puskesmas Wonorejo Rp .......................
Ø APBD (termasuk DAK) Rp
........................
Rp 136.721.828.943
- APBD
TK.I Rp ........................
- APBN
(termasuk BOK) Rp
................................
Jumlah Rp ...........................
Kerangka
pembiayaan jangka menengah (lima tahun) tahun 2015 sampai dengan tahun 2019
berdasarkan jenis, pendanaan, alokasi dan jadwal waktu pelaksanaan belanja
program dapat dilihat pada tabel tabel yang menjadi lampiran dokumen ini.
D.
Proyeksi
Keuangan
Proyeksi
laporan keuangan BLUD UPTD Puskesmas Wonorejo tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, yaitu :
a.
Proyeksi Neraca
Proyeksi
neraca per 31 Desember 2015 sampai dengan tahun 2019 secara garis besar (per
kelompok pos) dapat dilihat pada lampiran 9-1.
b.
Proyeksi Laporan Arus Kas
Proyeksi Laporan Arus Kas per 31 Desember 2015 sampai dengan tahun 2019 secara garis besar (per kelompok pos), dapat
dilihat pada lampiran 9-2.
c. Proyeksi
Laporan Aktivitas/Operasional
Proyeksi
Laporan Aktivitas/Operasional tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 secara garis
besar (per kelompok pos), dapat dilihat pada lampiran 9-3
BAB
VI
PROSEDUR
PELAKSANAAN dan AKUNTABILITAS PROGRAM
1. Perencanaan
Pada
setiap akhir tahun, penanggung jawab program mengusulkan program dan kegiatan
yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya berdasarkan program dan kegiatan
yang sudah direncanakan/dituangkan dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB).
Apabila dalam perkembangannya Program dan kegiatan yang telah direncanakan
sudah tercapai target kinerjanya dan atau perlu dilakukan review berkenaan
adanya perubahan asumsi, dan atau adanya kejadian diluar dugaan serta hal-hal
lain sehingga perlu dilakukan perubahan maka penanggung jawab program dapat
mengusulkan perubahan program dan kegiatan yang baru atau hanya perubahan
anggaran/rencana keuangan dan target kinerjanya. Pengusulan program dan
kegiatan UPTD Puskesmas Wonorejo dituangkan lebih lanjut ke dalam Rencana
Bisnis Anggaran (RBA) BLUD. RBA BLUD yang dipersamakan sebagai RKA-SKPD,
merupakan bagian tak terpisahkan dari rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
dan disampaikan kepada PPKD, selanjutnya mengikuti mekanisme pengesahan
sebagaimana mestinya.
Apabila
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD telah ditetapkan menjadi Peraturan
Daerah, Pemimpin BLUD melalui penanggung jawab program melakukan penyesuaian
terhadap Rencana Bisnis dan Anggaran untuk ditetapkan menjadi RBA definitif,
yang pada akhirnya sebagai dasar penyusunan DPA-BLUD untuk diajukan kepada
PPKD.
2. Pelaksanaan
Program-program
yang telah dianggarkan dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun/periode
anggaran oleh masing-masing penanggung jawab program. Pelaksanaan program
tersebut melibatkan seluruh jajaran/insan rumah sakit meliputi tenaga medis,
perawat dan perawat non medis serta tenaga administratif dengan mendasarkan
pada prosedur tetap (Protap) yang berlaku di masing-masing unit/instalasi yang
terkait.
3. Pelaporan
Penanggung
jawab program pada kurun waktu yang ditentukan melaporkan kemajuan pelaksanaan
program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya, antara lain mencakup
realisasi keuangan, capaian target kinerja baik tahunan maupun dibandingkan
dengan target kinerja dalam RSB, hambatan pelaksanaan dan hal-hal lain yang
terkait dengan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan
kepada Pemimpin BLUD.
PENUTUP
Perubahan status UPTD Puskesmas Wonorejo menjadi UPTD Puskesmas Wonorejo yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah menuntut perubahan paradigma pengelolaan UPTD Puskesmas Wonorejo yang lebih transparan dan akuntabel, karena kinerja UPTD
Puskesmas Wonorejo harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Keberhasilan UPTD Puskesmas Wonorejo dapat diukur dari perubahan tiga indikator kinerja (keuangan, pelayanan
dan manfaat kepada masyarakat).
Dari hasil kajian analisa SWOT dan perhitungan hasil maka UPTD Puskesmas Wonorejo. dalam posisi offensive/agresive yang artinya posisi UPTD
Puskesmas Wonorejo memiliki kekuatan
dan peluang yang cukup bagus dan memiliki prospek
yang lebih baik dimasa mendatang, bila nantinya UPTD Puskesmas Wonorejo diberi kepercayaan menjadi UPTD
Puskesmas Wonorejo dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Namun apabila ingin berkembang lebih baik lagi ada
beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya peningkatan promosi dan
menghilangkan image terhadap rendahnya mutu pelayanan UPTD
Puskesmas Wonorejo dengan
meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga medis dan paramedis.
Demikian telah disusun Rencana Strategis Bisnis UPTD
Puskesmas Wonorejo kami menyadari
dengan segala keterbatasan, masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penyusunan ini, karena itu masukan serta saran-saran dari berbagai pihak sangat
diharapkan dalam penyempurnaan di masa yang akan datang.