Senin, 14 Agustus 2017

RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PKM WONOREJO



BAB  I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang            
Rencana Strategis Bisnis (RSB) adalah suatu dokumen perencanaan yang harus dibuat oleh setiap organisasi yang mencari laba maupun yang nirlaba. UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo sebagai UPTD Puskesmas Wonorejo milik Pemerintah Kabupaten Kediri juga harus memiliki RSB sebagai syarat agar bisa ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Lingkungan bisnis yang terus berubah memerlukan pengelolaan perubahan yang dapat memetakan pengaruh kekuatan kekuatan terhadap arah organisasi. Pemetaan kekuatan-kekuatan tersebut, akan dijadikan bahan penyusunan dokumen perencanaan yang diharapkan benar benar mampu menampung berbagai kepentingan dan pengetahuan antisipatif sebagai dasar penetapan keputusan strategis dalam rangka pencapaian visi organisasi.
Dalam upaya mewirausahakan UPTD Puskesmas Wonorejo maka perubahan UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo menjadi BLUD adalah sangat tepat. Fleksibilitas yang diberikan akan menjadikan UPTD Puskesmas Wonorejo secara leluasa merencanakan alokasi sumber daya, sesuai dengan perubahan kondisi UPTD Puskesmas Wonorejo itu sendiri. Diharapkan UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo akan dapat tumbuh, efisien dalam pengelolaan keuangan dan bahkan bersaing menjadi mandiri sesuai dengan arah bisnis yang ditetapkan dalam dokumen RSB. Tentu saja dengan catatan semua pihak berhak dan wajib berkomitmen agar dokumen perencanaan ini tidak hanya sekadar dokumen kelengkapan administrasi saja
B. Tujuan
Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan RSB di antaranya adalah:
1.   Meningkatkan mutu pelayanan UPTD Puskesmas Wonorejo
2.   Tersedianya sistem adminstrasi dan pelaporan UPTD Puskesmas Wonorejo yang baik.
3.   Tersedianya sarana dan prasarana yang layak dan cukup
4.   Tersedianya pedoman alat pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran.
5.   Untuk menyatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh insan UPTD Puskesmas Wonorejo dalam meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

C. Pengertian dan Ruang Lingkup
Renstra Strategis Bisnis (RSB) adalah dokumen yang mencerminkan adanya proses berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan bisnis di bidang penyediaan jasa layanan kesehatan dengan memanfaatkan sebanyak banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasikannya untuk usaha usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder (pihak terkait) UPTD Puskesmas Wonorejo.
RSB memiliki kerangka waktu 5 tahun mulai tahun  2011 sampai dengan tahun 2015, yang akan dijabarkan ke dalam masing-masing pusat pertanggungjawaban pada unit unit pelayanan yang ada.
D. Konsep Dasar
Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis merupakan sebuah siklus yang terus berlangsung dalam organisasi. Siklus tersebut diawali dengan aktivitas perencanaan, pengukuran, evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan umpan balik untuk perencanaan berikutnya. Pengelolaan pelayanan kesehatan pada UPTD Puskesmas Wonorejo menuntut kecermatan, keakuratan dan kecepatan pengambilan keputusan karena menyangkut kepentingan hidup-matinya pasien. Oleh karena itu perencanaan UPTD Puskesmas Wonorejo memiliki fleksibilitas dan elastisitas relatif tinggi yang mensyaratkan pemenuhan implementasi siklus tersebut dalam pelaksanaan pengelolaan kinerjanya.

E. Metodologi
RSB disusun oleh suatu kelompok kerja dengan memanfaatkan dokumen dokumen yang tersedia, pengamatan, dan wawancara. Kelompok Kerja tersebut terdiri dari seluruh komponen yang memiliki kompetensi perencanaan. Seluruh isi materi RSB telah ditelaah dan dibahas secara transparan dengan menggunakan kaidah kaidah profesi yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari kelompok kerja yang dibentuk dengan surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Nomor: .............................., tanggal, ....... September 2014 Tim Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB)  tersebut terdiri dari  seluruh komponen UPTD Puskesmas Wonorejo.

Penyusunan RSB memperhatikan sejarah UPTD Puskesmas Wonorejo, aspek legal, lokasi dan isu strategis yang sedang berkembang. Potensi yang dimiliki digali dari lingkungan baik internal maupun eksternal, posisi UPTD Puskesmas Wonorejo dan diidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilannya. Keinginan para pemangku kepentingan diapresiasi menjadi arah bisnis atau mau dibawa ke mana organisasi UPTD Puskesmas Wonorejo. Arah itu tercermin dalam visi, misi dan strategi. RSB disusun dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard (BSC). BSC adalah alat yang menyediakan bagi para pimpinan pengukuran secara komprehensif bagaimana organisasi mencapai kemajuan lewat sasaran-sasaran strategisnya. Metode ini secara komprehensif memandang pada empat perspektif meliputi :
1.   Perspektif Pelanggan/stakeholder
2.   Perspektif Proses Bisnis Internal
3.    Perspektif Keuangan
4.   Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Setiap perspektif yang ada harus menunjukkan cause-effect relationshipsehingga masing-masing dapat dihubungkan dengan misi yang akan dicapai.Adapun kaitan masing-masing perspektif  dapat dijelaskan sebagai berikut
1)     Perspektif Pelanggan. Perspektif ini menunjukkan seperti apa UPTD Puskesmas Wonorejo di mata   pelanggan. Pelanggan mempunyai kemampuan teknis melihat UPTD Puskesmas Wonorejo dari berbagai sisi: waktu, kualitas, kinerja dan jasa, dan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk memperoleh pelayanan. Dimensi kebutuhan pelanggan yang demikian pada akhirnya akan menentukan  bagaimana perusahaan dilihat oleh pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan, semakin baik pula  nilai  UPTD Puskesmas Wonorejo di mata pelanggan.
2)     Perspektif Proses Bisnis Internal. Ukuran ini menunjukkan  dalam proses pelayanan seperti apa  UPTD Puskesmas Wonorejo akan lebih baik. Orientasi kepada pelanggan memang mutlak, akan tetapi permasalahan bagi manajemen adalah bagaimana caranya menyiapkan kompetensi yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
3)     Perspektif Keuangan. Perspektif ini menunjukkan bagaimana UPTD Puskesmas Wonorejo dilihat oleh pemerintah daerah baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang dalam mengelola keuangan.  UPTD Puskesmas Wonorejo bisa defisit pada waktu tertentu, akan tetapi pemerintah daerah menyadari bahwa setelah itu UPTD Puskesmas Wonorejo akan surplus. Semakin baik UPTD Puskesmas Wonorejo di mata pemerintah daerah, semakin aman UPTD Puskesmas Wonorejo memperoleh sumber pembiayaan.
4)     Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Perspektif ini menunjukkan bagaimana UPTD Puskesmas Wonorejo dapat bertahan dan mampu berubah sesuai dengan tuntutan eksternal. Pendekatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pertanggungjawaban dengan menggunakan Strategic Based Responsibility,yang berarti seluruh unit layanan yang ada di UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo diukur kinerja berdasarkan perspektif tersebut



















BAB II
PROFIL UPTD PUSKESMAS WONOREJO WONOREJO
A. Sejarah UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo
UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo adalah UPTD Puskesmas Wonorejo yang terletak di Desa Wonorejo Kecamatan Ngadiluwih .UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo didirikan pada Tahun 1985 dan pada waktu berdirinya UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo adalah berupa UPTD Puskesmas Wonorejo Pembantu dari wilayah kerja UPTD Puskesmas Wonorejo Ngadiluwih, dan pada waktu itu UPTD Puskesmas Wonorejo Ngadiluwih mempunyai wilayah kerja 16 desa
Namun dengan seiringnya perkembangan Kabupaten Kediri , khusunya Kecamatan Ngadiluwih pada tahun 1991 UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo ditingkatkan statusnya menjadi UPTD Puskesmas Wonorejo Induk dengan wilayah kerja :
1.       Desa Banjarejo
2.       Desa Mangunrejo
3.       Desa Wonorejo
4.       Desa Bedug
5.       Desa Badal P
6.       Desa Rembang
7.       Desa Rembangkepuh
8.       Desa Slumbung
9.       Desa Dukuh
Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai UPTD Puskesmas Wonorejo Induk,UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo mempunyai tiga UPTD Puskesmas Wonorejo Pembantu Yaitu :
1.       Pustu Bedug (didirikan Tahun       )
2.       Pustu Mangunrejo ( didirikan Tahun     )
3.       Pustu Dukuh (didirikan         )
:
. PIMPINAN
Dalam menjalankan kegiatan Manajemen di UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo telah beberapa kali berganti pemimpin Adapun pemimpin tersebut adalah :
a.    Dr. Ugro Seno                                                    Tahun 1991 s/d 1995
b.    drg Luluk                                                             Tahun 1995 s/d 1998
c.    dr  Parno                                                   Tahun 1998 s/d 2000
d.    drg. Jopie                                                  Tahun 2000 s/d 2008
d. dr. Heri Hartono                                            Tahun  2008 s/d Sekarang
    UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo didirikan diatas tanah seluas ...... m2 dengan luas bangunan....... Sarana yang tersedia meliputi fasilitas sarana pelayanan langsung (medis dan keperawatan) dengan tidak langsung (penunjang medis)Kegiatan yang direncanakan adalah kegiatan upaya kesehatan wajib yaitu upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Upaya kesehatan wajib ini harus di selenggarakan oleh UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo yaitu
1.       Upaya Promosi Kesehatan ( penyebarluasan informasi kesehatan )
2.       Upaya Kesehatan Lingkungan
3.       Upaya kesehatan ibu dan anak serta KB
4.       Upaya perbaikan gizi masyarakat
5.       Upaya pencegahan dan pembrantasan penyakit menular
6.       Upaya pengobatan (BP Umum, BP Gigi dan KIA)

Selain dari upaya wajib juga ada upaya kesehatan pengembang yaitu :
1.       Kesehatan Jiwa
2.       Kesehatan mata dan pencegahan kebutaan
3.       Kesehatan telinga dan pencergahan ketulian
4.       Kesehatan Usia Lanjut
5.       Kesehatan Kerja
6.       Kesehatan Olah Raga
7.       Kesehatan Matra
8.       Pembinaan pengobatan tradisional
9.       Penyuluhan obat

Adapun kegiatannya dilaksanakan didalam maupun di luar gedung UPTD Puskesmas Wonorejo.

B.       PROFIL WILAYAH
Organisasi UPTD Puskesmas Wonorejo ini diselenggarakan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kediri tentang pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kabupaten Kediri 
Sebagai UPTD Puskesmas Wonorejo besarnya tarif pelayanan mengacu pada Peraturan Daerah Nomor .......................tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan.di UPTD Puskesmas Wonorejo Kabupaten Kediri.


 1. Lokasi Bisnis
UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo terletak di Desa Wonorejo kecamatan ngadiluwih Lalu lintas utama di daerah tersebut terdapat di jalan Kolak - Ngadiluwih yang terletak di dekat UPTD Puskesmas Wonorejo. Yang merupakan lalu lintas 2 arah yaitu dari utara (dari  Kediri ) ke selatan ( arah Tulungagung ) dan sebaliknya,dengan intensitas pemakaian tinggi.\

LUAS WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS WONOREJO WONOREJO
Pada tahun 2014 ini jumlah penduduk diwilayah kerja UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo 35.307 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 2.268 KK.
2. Isu isu Strategis Pelayanan UPTD Puskesmas Wonorejo
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kediri berdasarkan data BPS Kabupaten Kediri  tahun 2013  sebesar 75,7% . Untuk menaikkan IPM sebagai indikator keberhasilan pembangunan kesejahteraan rakyat, Pemerintah kabupaten Kediri bertekat membenahi kebijakan maupun program-program di bidang kesehatan. Salah satunya dengan meningkatkan pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Wonorejo dengan menerapkan UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo dari PPK Non BLUD bertahap menjadi PPK BLUD (Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah) Penuh pada tahun 2014. Namun usaha itu juga tidak lepas dari peran serta masyarakat dan pemerintah daerah sebagai pemilik UPTD Puskesmas Wonorejo.
Peran pihak swasta dalam pelayanan kesehatan sangat penting. Klinik swasta di samping sebagai mitra bagi pemerintah daerah sekaligus juga sebagai pesaing bagi pemerintah daerah. Apabila prestasi UPTD Puskesmas Wonorejo pemerintah sampai di bawah klinik swasta, maka hal itu menunjukkan UPTD Puskesmas Wonorejo kurang berhasil dalam menjalankan misinya.
Usaha UPTD Puskesmas Wonorejo akan semakin ketat dalam persaingan, bukan hanya pelaku usaha nasional tapi juga asing akan berebut pasar di Indonesia. Persaingan ini tentu saja bukan sekedar mengenai jumlah pelaku usaha yang akan masuk, namun juga tentang kemajuan teknologi, kualitas SDM hingga strategi pemasaran yang akan dipertarungkan untuk memperebutkan pasar potensial masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas.
Pendapatan fungsional yang terus meningkat belum diimbangi dengan pengelolaan keuangan yang profesional. Selain itu, pola tarif pelayanan yang belum memperhitungkan biaya satuan (unit cost) menyebabkan pelayanan kurang optimal
C.       PROFIL UPTD PUSKESMAS WONOREJO
D.       ORGANISASI DAN SDM ( di isi oleh tata kelola  !!)
          Saat ini tengah dilakukan berbagai upaya penyempurnaan fungsi manajemen; Penyempurnaan Sistem pengelolaan aset; pengembangan kompetensi dan pembinaan karir; Penyempurnaan Sistem Reward and punishment; Pengembangan SDM diprioritaskan  pada pendidikan SDM yang mempunyai daya ungkit yang signifikan terhadap kemajuan Puskesmas berdasarkan prestasi, kompetensi & kontribusi terhadap puskesmas serta pengembangan/pendidikan yang mengutamakan pelayanan, maka berbagai kegiatan manajemen umum, diantaranya meningkatkan kinerja manajemen operasional dengan mewujudkan indikator kinerja serta menyempurnakan sistem informasi manajemen; sistem pengelolaan keuangan dan akuntansi serta mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi.
Komposisi ketenagaan berdasarkan latar belakang pendidikan di Puskesmas Wonorejo tahun 2013 adalah sebagai berikut
DATA : KEPEGAWAIAN PUSKESMAS WONOREJO





Nama
Pendidikan
Jabatan/ Program

1
Drg. Heri Hartono
Fak. Kedokteran Gigi
Ka. UPTD

2
Evanti DP. Sos
Sarjana Sosial
Ka.Sub.Bag.T.Usaha

3
Amir Mahmud.S sos
Sarjana Sosial
Bendahara  Umum

4
Dr, Daru F
Fak. Kedokteran Umum
Dokter Umum

5
Imam Amali
SMF
Pengelola Obat

6
Pujiono
D1 Gizi
SP2TP

7
Setyo Budi, SKM
Sarjana Kes.Mas
Pelaksana Kesling

P2B2

Promkes

8
Lilis Hernawati ,Amd.Kes.Gigi
D3. Kes. Gigi
Perawat Gigi

Restribusi

9
Widarti, Amd.Keb
D3. Kebidanan
Bidan Pusk. Induk

10
Sulistin, Amd.Keb
D3. Kebidanan
Bidan Pusk. Induk

11
Nanang , Amd.Kep
D3. Keperawatan
Perawat

UKS

12
Ulfah, Amd.kep
D3 Kebidanan
Bidan Desa Rembang

13
Rina N. Amd.Kep
D3. Kebidanan
 Bidan Desa Badal Pandean

Petugas Gizi

14
Nanik Y , Amd.Kep
D3. Kebidanan
Koordinator Bidan

Bidan Desa Banjarejo

15
Ika Dian N, SST
D IV Kebidanan
Bendahara BOK

Bidan Desa Rembangkepuh

16
Ika Farida
D3 Kebidanan
Bidan Desa Wonorejo

17
Luluk F Amd.Keb
D3 Kebidanan
Bidan Desa Slumbung

Bendahara BPJS



Pustu Mangunrejojo



No
Nama
Pendidikan
Jabatan/Program

1
Emy Ismiaty, SST
D IV Kebidanan
Bidan Pustu

Petugas Gizi

2
Erna A , Amd.Kep
D3 Keperawatan
Perawat

Petugas Kusta - HIV

3
Toni H
Staff
Pengelola obat







DATA PUSTU BEDUG





No
Nama
Pendidikan
Jabatan / Program

1
Eny Supriati, Amd Kep
D3 Kebidanan
Bidan Pustu

2
Mey M, AmdKep
D3 Kebidanan
Bidan Pustu

Pengelola Obat










DATA PUSTU DUKUH





No
Nama
Pendidikan
Jabatan / Program

1
Aminurti, Amd Keb
D3. Kebidanan
Bidan Pustu

2
Siti Fatimah, Amd Keb
D3 Kebidanan
Bidan Pustu

3
Nana , Amd.Kep
D3 Keperawatan
Perawat

Surveylans






Dari data diatas proporsi terbesar adalah lulusan DIII kesehatan sebesar 33% dan terkecil adalah Sarjana sebesar 6% yaitu dokter gigi maupun umum
            Sedangkan Komposisi ketenagaan berdasarkan jenis ketenagaan saat ini 90 % tenaga di Puskesmas  adalah PNS.
Kebijakan kegiatan pengembangan SDM didasarkan pada peningkatan kualitas SDM sesuai standar kompetensi,  kebutuhan Puskesmas sehingga memiliki daya ungkit yang besar dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dari alokasi biaya pengembangan SDM, sampai akhir tahun 2013 Puskesmas Wonorejo  telah memberikan kesempatan peningkatan pendidikan berbagai jenis ketenagaan diantaranya tenaga perawat, tenaga medis, tenaga non medis, dan tenaga kesehatan lainnya
E.       KINERJA 3 TAHUN TERAKHIR
FAKTOR-FAKTOR KUNCI 2011   2012   2013
I.       
FAKTOR-FAKTOR KUNCI
2011
2012
1013
2014
I.
PERSPEKTIF KEUANGAN





a.
Perkembangan Pertumbuhan Pendapatan (SGR)
 53%
42% 
13 %
 666%

b.
Perkembangan Cost Recovery Ratio (CRR)
 140%
 6,7%
6.5%
 122,3%

c.
Perkembangan tingkat kemandirian











II.
PERSPEKTIF PELANGGAN





a.
Kunjungan pasien:






- Total kunjungan pasien






- Pasien Baru






   > Umum






   > Asuransi






- Pasien Lama






   > Umum






   > Asuransi












b.
Kepuasan Pelanggan


















III.
PERSPEKTIF PROSES PELAYANAN  INTERNAL





a.
Quality of place






- BOR






- BTO






- Turn over interval (TOI)






- ALOS





b.
Quality of sevices






- CDR)






- CBR






- Angka  Kematian  bayi






- Angka  Kematian  Ibu












c
Waktu Tanggap Pelayanan Dokter Di Gawat Darurat





d
Kepatuhan Hand Hygiene





e
Waktu Tunggu Rawat Jalan





f
Penegakan Diagnosis Tuberculosis





g
Pasien Rawat Jalan TB yang ditangani dengan Strategi DOTS





h
Peresepan Obat Sesuai Formularium Nasional





i
Tidak Adanya Kejadian Pasien Jatuh





j
Kejadian Pulang sebelum dinyatakan sembuh





k
Kematian Pasien > 48 Jam





l
Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan





m
Tidak Adanya Kejadian Tertukar Spesimen Pemeriksaan Laboratorium





n
Kemampuan Memeriksa HIV-AIDS





o
Kemampuan Memeriksa Mikroskopis Tuberculosis Paru





p
Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium





q
Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Baku Mutu Eksternal





r
Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi





s
Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan





t
Tidak Adanya Biaya Tambahan Yang Ditagihkan Pada Keluarga Miskin





u
Pasien Keluarga Miskin Yang Dilayani





v
Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan





w
Kelengkapan Informed Concent Setelah Mendapatkan Informasi Yang Jelas





x
Kecepatan Memberikan Pelayanan Ambulance





y
Waktu Tanggap Memberikan Pelayanan Ambulance kepada masyarakat yang memerlukan





z
Ketepatan Waktu Penyediaan Linen Untuk Ruang Rawat Inap Dan Ruang Pelayanan


















IV.
PERSPEKTIF PEMBELAJARAN & PERTUMBUHAN 





a.
Ketersediaan SDM





b.
Pengembangan SDM (Jumlah DIKLAT / Jumlah Pegawai)





c.
Komitmen SDM (Tingkat kehadiran)





d.
Ketersediaan Sarana dan prasarana






- Peralatan medis













- Gedung pelayanan











                                                                                                                            














BAB III
PERNYATAAN VISI DAN MISI
A.  VISI
“ Terwujudnya Masyarakat yang Sehat dan Sejahtera di Wilayah Kerja  UPTD PUSKESMAS WONOREJO WONOREJO  Tahun 2020 “
B. MISI
   1. Menyelenggarakan Pembangunan yang berwawasan Kesehatan
    2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan berorientasi pada kepuasan pasien.
   3. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat.
   4. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan.
   5. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga kelompok dan masyarakat beserta lingkungannya.
6. Menerapkan system manajemen yang professional, transparan dan akuntable.
7. Menbangun UPTD Puskesmas Wonorejo dengan konsep nyaman, aman dan homy
8. Meningkatkan sumber daya manusia.
9. Menggalang kemitraan dengan semua pihak dan pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat dan produktif.

A.      Nilai-nilai (value)
UPTD UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo telah membangun budaya kerja yang harus dihayati dan dilaksanakan oleh setiap insan UPTD Puskesmas Wonorejo agar pelayanan kesehatan yang dilakukan  dapat memuaskan pasien (konsumen).
Budaya kerja UPTD Puskesmas Wonorejo dapat dilaksanakan dengan memegang nilai-nilai dasar sebagai acuan bagi UPTD  Puskesmas Wonorejo dalam berperilaku yang menunjang tercapainya Visi dan Misi. Nilai dasar tersebut, nantinya diharapkan dapat menjadi budaya organisasi. Nilai dasar tersebut adalah :

1.     Kejujuran
      Sebagai insan yang beriman insan UPTD UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo selalu menjaga kejujuran dalam bertindak, kerja keras, disiplin, berkomitmen, dan mendahulukan kepentingan organisasi.
2.     Profesionalisme
Keyakinan terhadap tatanan dalam memberikan pelayanan yang berlandaskan pada kaidah ilmiah dan kaidah profesi serta tidak bertentangan dengan norma–norma yang berlaku di masyarakat, dengan ciri-ciri : bertanggung jawab, inovatif, kreatif, dan optimis.
3.     Keterbukaan,
Terbuka dalam memberikan informasi pelayanan, serta siap menerima kritik dan saran pelanggan agar pelayanan kesehatan yang diberikan selalu tercipta perbaikan demi kepuasan pasien.
4.     Ramah dan Santun
Dalam memberikan pelayanan insan UPTD UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo selalu  penuh empati, berpikir positif, dan ikhlas serta berprinsip pada Senyum, Sapa dan Salam

















BAB IV
STRATEGI




A.      Analisis Lingkungan Bisnis
1.  Posisi UPTD Puskesmas Wonorejo
Atas dasar hasil analisa lingkungan internal dan eksternal menunjukkan posisi UPTD Puskesmas Wonorejo pada kuadran I
(ini adalah contoh, nantinya agar disesuaikan dengan posisi masing2 UPTD Puskesmas Wonorejo)















S = 2,65



































KUADRAN I




2,15
 







































T = 0.63







O = 2.07

O = 2.63







































































































W =  0.56







2.  Simpulan Hasil Analisis SWOT
Dari hasil analisa SWOT menunjukkan  persepsi .pelanggan. terhadap UPTD UPTD Puskesmas Wonorejo Wonorejo masih relatif  baik. Kondisi terebut karena tingginya cakupan pelayanan kesehatan yang dapat diberikan UPTD Puskesmas Wonorejo kepada masyarakat, dan adanya komitmen pegawai sebagai insan UPTD Puskesmas Wonorejo. Di lain pihak posisi UPTD Puskesmas Wonorejo sebagai sarana pelayanan kesehatan Pemerintah pada umumnya, memiliki kekuatan dalam pengembangan infrastruktur dan penetapan tarif yang sangat kompetitif yang memungkinkan UPTD Puskesmas Wonorejo mampu bertahan dan melakukan inovasi-inovasi sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran klinik dan perkembangan jenis penyakit. Faktor kunci keberhasilan dapat diuraikan sebagai berikut :

Faktor Internal
Kekuatan ( S )
Kelemahan ( W )

1. Sistem manjemen yang berlaku
1. Keterbatasan tenaga perawat dan dokter
2. Komitmen pimpinan

2. Keterbatasan pengalaman petugas
Faktor Eksternal

Peluang ( O )
SO
WO
1. Jarak kompetitor jauh
1. Peningkatan kualitas layanan dengan mengoptimalkan sistim manajemen yang berlaku untuk memanfaatkan peluang jauhnya rumah sakit kompetitor
1. Megoptimalkan ketenagaan yang ada (perawat dan dokter) untuk meningkatkan mutu layanan  dalam memanfaatkan peluang 
2. Dukungan kebijakan daerah
1. Bermodalkan komitmen pimpinan meningkatkan kualitas layanan  dengan mengoptimalkan dukungan pemerintah daerah melalui kebijakan layanan yang kondusif .
1. Dengan memanfaatkan dukungan kebijakan daerah untuk meningkatkan kompetensi petugas untuk mewujudkan layanan yang bermutu.
Ancaman ( T )
ST
WT
3. Terbatasnya jumlah Dokter
1. Dengan mengoptimalkan sistem manajemen mutu yang ada (ISO, Akreditasi dan Yanblik) untuk meningkatkan komitmen kinerja dokter dalam mewujudkan layanan bermutu
1. Mengupayakan ketersediaan tenaga keperawatan dan medik dalam jumlah memadai serta meningkatkan kinerja tenaga layanan terutama dokter
4. Perkembangan kesadaran masyarakat tentang hokum
1. Melalui kuatnya komitment pimpinan bertekad mewujudkan layanan kesehatan yg bertanggung jawab sesuai harapan masyarakat berdasar peraturan dan perundangan berlaku.
1.Meningkatkan kompetensi tenaga pelayanan dalam upaya menciptakan layanan bertanggung jawab sesuai peraturan dan perundangan yg berlaku

B.      Sasaran dan inisiatif Strategik
Inisiatif Strategis dituangkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan manajemen untuk mewujudkan Visi dan Misi Organisasi.
1.   Kebijakan Dasar
1)  Penyelenggaraan manajemen UPTD Puskesmas Wonorejo yang akuntabel.
2)   Pengembangan sistem kerja sama UPTD Puskesmas Wonorejo dengan pihak ketiga
3)   Penyelenggaraan pelayananan kesehatan yang aman, tepat, informati, hemat mutu dan manusiawi.
4)   Penyediaan SDM yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk pencapaian mutu pelayanan.
5)   Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan masyarakat.
6)   Penyediaan sarana dan prasarana UPTD Puskesmas Wonorejo dalam kondisi baik dan jumlah cukup
7)   Penataan kelembagaan (struktur dan sistem)

  1. Sasaran Strategis
Untuk mencapai visi UPTD Puskesmas Wonorejo, dirumuskan formulasi strategis yang lebih konkret, tajam dan terukur berupa sasaran strategis (Strategic Objective) dalam kurun waktu  tahun 2015 – 2019. Sasaran adalah rumusan hasil yang hendak dicapai dalam kurun waktu  masa Rencana Strategi Bisnis.
Sasaran strategis tersebut disusun berdasarkan empat perspektif, sebagai berikut : (Agar Disesuaikan dengan sasaran dan indikator yang telah ditetapkan)
1)     Perspektif Pelanggan

NO
URAIAN TUJUAN / SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET TAHUN KE LIMA (2019)
1
Meningkatnya jumlah kunjungan pasien
1.  % Peningkatan cakupan Kunjungan Pasien Rawat Jalan rata rata per tahun
%
2.  % Peningkatan cakupan Hari Rawat Inap rata rata per tahun
%










2
Meningkatnya layanan kesehatan yang terjangkau diseluruh lapisan masyarakat
1.    % Cakupan pelayanan maskin terhadap kapasitas kelas III



2.% Cakupan Pelayanan Pasien Miskin dibanding jumlah pelayanan


2)     Perspektif Proses Bisnis Internal
NO
URAIAN TUJUAN / SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET TAHUN KE LIMA (2019)
1
Meningkatnya mutu pelayanan sesuai dengan standar pelayanan


Quality of Place

1. BOR
60-85%
2. BTO
 40 – 50  kali
3. TOI
1-3 hari
Quality of Services

4. CDR

5. CBR

6. ALOS
6 – 9 hari
7. Angka Kematian Ibu melahirkan

8. Angka Kematian Bayi

9.     Terpenuhinya  Standar Mutu Pelayanan
Sesuai standar Pelayanan Minimal UKP dan UKM



3)     Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

NO.
URAIAN TUJUAN / SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET TAHUN KE LIMA (2019)
1
Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM

1. Cakupan minimal ketersediaan SDM (tenaga medis, perawat dan perawat non medis)

100 %

2. % tenaga medis, perawat dan perawat non medis yang mengikuti Diklat

100 %
2.
Meningkatnya Layanan Manajemen UPTD Puskesmas Wonorejo
unit pelayanan dan manajemen memiliki Prosedur Mutu (PM) dan Instruksi Kerja (IK)

100%

unit pelayanan dan manajemen menerapkan Prosedur Mutu (PM) dan Instruksi Kerja (IK)

100%









3
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
1. Cakupan minimal penyediaan peralatan pelayanan

 %

2. Cakupan minimal ketersediaan ruangan

 %

3. Cakupan minimal kelayakan peralatan pelayanan pada Raja, Ranap & penunjang medis
    -% peralatan yang dikalibrasi
    -% peralatan kondisi baik





100 %

90 %








4)     Perspektif Keuangan

NO
URAIAN TUJUAN / SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET TAHUN KE LIMA (2019)
1
Meningkatnya Kemampuan Pembiayaan Operasional UPTD Puskesmas Wonorejo

 SGR
Rata rata per tahun
 %   


. CRR
%
Tingkat kemandirian
%






























BAB V
PROGRAM UPTD PUSKESMAS WONOREJO



A.      Program

1.      PROGRAM KERJA


Penetapan Program Kerja merupakan bagian dari tahap formulasi strategi dalam upaya pencapaian arah bisnis UPTD Puskesmas Wonorejo yang telah ditetapkan pada Bab IV.  Adapun secara sistematis program-program kerja diarahkan pada pencapaian keberhasilan yang mendukung sasaran strategis sebagai berikut :
     
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Kunjungan ibu hamil K-4
95%
Komplikasi kebidanan yang ditangani
80%
Pertolongan persalinan oleh tenaga Kesehatan
90%
Pelayanan nifas
90%
Neonatus dengan komplikasi yang ditangani
80%
Kunjungan bayi
90%
atau kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100%
Pelayanan anak balita
100%
Balita gizi buruk mendapat perawatan
100%
Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
100%
Balita gizi buruk mendapat perawatan
100%
Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
80%
Peserta KB aktif
70%
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit, meliputi penyakit
<15 per 100.000 pend/th
Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Penderita pneumonia balita
100%
Pasien baru TB BTA positif
85%
Penderita DBD yg ditangani
100%
Pelayanan kesehatan rujukan
100%
Desa/ kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
100%
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat: Cakupan desa siaga aktif
100%

Program-program kerja tersebut ditujukan pada pencapaian sasaran-sasaran pada masing-masing perspektif sebagai berikut :
1.1       Perspektif Pelanggan
Program kerja dalam perspektif ini merupakan upaya-upaya peningkatan kepuasan pelanggan baik di bidang pelayanan medis dan  pelayanan non medis. Dimensi mutu layanan perspektif pelanggan didasarkan pada pemahaman publik terhadap UPTD Puskesmas Wonorejo yang tidak secara langsung berkorelasi dengan spesifikasi teknis pelayanan kedokteran klinik.
Program kerja yang dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran meningkatnya jumlah kunjungan pasien adalah Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan  dengan pagu indikatif dan penanggungjawab program sebagai berikut:

NO.
PROGRAM
PAGU INDIKATIF (Rp)
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
1
Promosi Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

 


2




1.2         Perspektif Proses Bisnis Internal

Program-program kerja dalam perspektif ini, diarahkan pada upaya pemenuhan mutu layanan kesehatan yang berorientasi pada patient safety. Dimensi mutu pelayanan didasarkan pemahaman provider kesehatan yang bersifat teknis. Disamping itu, pada perspektif ini dilengkapi dengan program kerja yang  menunjang efisiensi, efektifitas dan kelancaran pelayanan kesehatan.
Program kerja pada perspektif bisnis internal ini meliputi Program Upaya Kesehatan Masyarakat, Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, dan Program standarisasi pelayanan kesehatan, Pagu indikatif dan penanggung jawab kedua program dimaksud sebagai berikut :
NO.
PROGRAM
PAGU INDIKATIF (Rp)
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
1.
Upaya Kesehatan Masyarakat








1.3 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Program-program kerja pada perspektif ini diarahkan pada upaya peningkatan pertumbuhan rumah sakit baik dari sisi aktiva/aset berwujud maupun tak berwujud. Aktiva/aset berwujud merupakan infrastruktur yang mendukung pelayanan kesehatan sedangkan aktiva/aset tak berwujud berupa human capital (Comitment & Capabilty), organization culture, dan organization goodwill. Mengingat posisi UPTD Puskesmas Wonorejo pada kuadran I maka program kerja pada perspektif ini cukup siknifikan dibandingkan program kerja pada perspektif lainnya karena dengan pertumbuhan UPTD Puskesmas Wonorejo diharapkan mampu mempercepat proses transformasi yang mengarah pada pembaruan manajemen sesuai dengan kaidah-kaidah praktik bisnis yang sehat.
Terdapat ...... program kerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran , pagu indikatif dan penanggung jawab kelima program tersebut di atas sebagai berikut :


NO.
PROGRAM
PAGU INDIKATIF (Rp)
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
1.



2.



3.



4.




5.

 

 

 

6.




 

1.4 Perspektif Keuangan

Program-program kerja dalam perspektif ini merupakan ukuran finansial yang sangat penting dalam memberikan ringkasan konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil. Ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi rumah sakit, implementasi dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan pendapatan. Tujuan finansial biasanya berhubungan dengan profitabilitas (keuntungan) atau mungkin berupa kenaikan pendapatan dari kunjungan pasien.
Terdapat ...... program kerja pada perspektif  keuangan yaitu .......................... Program ini merupakan upaya pencapaian sasaran peningkatan pendapatan rumah sakit dan terwujudnya pengendalian biaya, dengan pagu indikatif selama lima tahun dan penanggung jawab program  sebagai berikut :

NO.
PROGRAM
PAGU INDIKATIF (Rp)
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
1



2










B.      Rencana Investasi
Untuk memenuhi kelengkapan peralatan kantor dan medis serta pengembangan UPTD Puskesmas Wonorejo ................ lima tahun ke depan maka dibutuhkan jumlah dana investasi sebesar Rp ................ Dengan rincian sebagai berikut :
No.
Sumber Dana
 Alat Kesehatan
 Peralatan Kantor
 Bangunan
 Jumlah






1
APBD




2
DAK




3
APBD TK.I




4
APBN





Jumlah






C.      Rencana Pembiayaan 5 Tahun
Program-program kerja yang diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran strategis didukung dengan kerangka pembiayaan, meliputi  proyeksi pembiayaan belanja operasional dan belanja modal.
Dalam jangka menengah diperlukan pembiayaan UPTD Puskesmas Wonorejo sebesar             Rp  ........................ , terinci sebagai berikut :
Menurut jenis belanja :
-      belanja operasional  :
Ø  belanja program                                         Rp          ......................
Ø  belanja non program                                  Rp          ...................... 
               Jumlah Operasional                         Rp        ...........................
-      belanja modal                                                 Rp                     ........................
Jumlah         Rp         ...........................

Menurut sumber pembiayaan/jenis dana :
-      APBD Kabupaten Kediri  :
Ø  pendapatan fungsional UPTD Puskesmas Wonorejo                  Rp            ....................... 
Ø  APBD (termasuk DAK)                               Rp            ........................  
Rp          136.721.828.943
-      APBD TK.I                                                      Rp              ........................
-      APBN    (termasuk BOK)                                 Rp      ................................
Jumlah         Rp           ...........................

Kerangka pembiayaan jangka menengah (lima tahun) tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 berdasarkan jenis, pendanaan, alokasi dan jadwal waktu pelaksanaan belanja program dapat dilihat pada tabel tabel yang menjadi lampiran dokumen ini.

D.      Proyeksi Keuangan
Proyeksi laporan keuangan BLUD UPTD Puskesmas Wonorejo  tahun 2015 sampai dengan tahun 2019,  yaitu :
a.  Proyeksi Neraca
Proyeksi neraca per 31 Desember 2015 sampai dengan tahun 2019 secara garis besar (per kelompok pos) dapat dilihat pada lampiran 9-1.
b.  Proyeksi Laporan Arus Kas
Proyeksi Laporan Arus Kas per 31 Desember 2015 sampai dengan tahun 2019 secara garis besar (per kelompok pos), dapat dilihat pada lampiran 9-2.
c.  Proyeksi Laporan Aktivitas/Operasional
Proyeksi Laporan Aktivitas/Operasional tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 secara garis besar (per kelompok pos), dapat dilihat pada lampiran 9-3



BAB VI
PROSEDUR PELAKSANAAN dan AKUNTABILITAS PROGRAM


1.       Perencanaan
Pada setiap akhir tahun, penanggung jawab program mengusulkan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya berdasarkan program dan kegiatan yang sudah direncanakan/dituangkan dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB). Apabila dalam perkembangannya Program dan kegiatan yang telah direncanakan sudah tercapai target kinerjanya dan atau perlu dilakukan review berkenaan adanya perubahan asumsi, dan atau adanya kejadian diluar dugaan serta hal-hal lain sehingga perlu dilakukan perubahan maka penanggung jawab program dapat mengusulkan perubahan program dan kegiatan yang baru atau hanya perubahan anggaran/rencana keuangan dan target kinerjanya. Pengusulan program dan kegiatan UPTD Puskesmas Wonorejo dituangkan lebih lanjut ke dalam Rencana Bisnis Anggaran (RBA) BLUD. RBA BLUD yang dipersamakan sebagai RKA-SKPD, merupakan bagian tak terpisahkan dari rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan disampaikan kepada PPKD, selanjutnya mengikuti mekanisme pengesahan sebagaimana mestinya.
Apabila Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD telah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah, Pemimpin BLUD melalui penanggung jawab program melakukan penyesuaian terhadap Rencana Bisnis dan Anggaran untuk ditetapkan menjadi RBA definitif, yang pada akhirnya sebagai dasar penyusunan DPA-BLUD untuk diajukan kepada PPKD.

2.       Pelaksanaan
Program-program yang telah dianggarkan dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun/periode anggaran oleh masing-masing penanggung jawab program. Pelaksanaan program tersebut melibatkan seluruh jajaran/insan rumah sakit meliputi tenaga medis, perawat dan perawat non medis serta tenaga administratif dengan mendasarkan pada prosedur tetap (Protap) yang berlaku di masing-masing unit/instalasi yang terkait.
3.       Pelaporan
Penanggung jawab program pada kurun waktu yang ditentukan melaporkan kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya, antara lain mencakup realisasi keuangan, capaian target kinerja baik tahunan maupun dibandingkan dengan target kinerja dalam RSB, hambatan pelaksanaan dan hal-hal lain yang terkait dengan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan kepada Pemimpin BLUD.

 



















PENUTUP


Perubahan status UPTD Puskesmas Wonorejo menjadi UPTD Puskesmas Wonorejo yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah menuntut perubahan paradigma pengelolaan UPTD Puskesmas Wonorejo yang lebih transparan dan akuntabel, karena kinerja UPTD Puskesmas Wonorejo harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Keberhasilan UPTD Puskesmas Wonorejo dapat diukur dari perubahan tiga indikator kinerja (keuangan, pelayanan dan manfaat kepada masyarakat).
Dari hasil kajian analisa SWOT dan perhitungan hasil maka UPTD Puskesmas Wonorejo. dalam posisi offensive/agresive yang artinya posisi UPTD Puskesmas Wonorejo memiliki kekuatan dan peluang yang cukup bagus dan memiliki prospek yang lebih baik dimasa mendatang, bila nantinya UPTD Puskesmas Wonorejo diberi kepercayaan menjadi UPTD Puskesmas Wonorejo dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Namun apabila ingin berkembang lebih baik lagi ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya peningkatan promosi dan menghilangkan image terhadap rendahnya mutu pelayanan UPTD Puskesmas Wonorejo dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga medis dan paramedis.
Demikian telah disusun Rencana Strategis Bisnis UPTD Puskesmas Wonorejo   kami menyadari dengan segala keterbatasan, masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan ini, karena itu masukan serta saran-saran dari berbagai pihak sangat diharapkan dalam penyempurnaan di masa yang akan datang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PKM WONOREJO

BAB   I PENDAHULUAN A. Latar Belakang              Rencana Strategis Bisnis (RSB) adalah suatu dokumen perencanaan yang harus dib...